Monkey forest Ubud salah satu hutan kera yang dijadikan sebagai objek wisata di Bali. Lokasinya memang strategis berada berdekatan dengan pusat kota Ubud, sehingga wisatawan bisa begitu mudah untuk mengakses tempat ini. Objek wisata Monkey forest Ubud ini memang lebih terkenal dibandingkan hutan kera lainnya, itulah sebabnya hutan lindung yang dihuni oleh ratusan ekor kera jinak ini selalu ramai pengunjung, baik itu asing maupun domestik.
Bahkan tempat ini setiap bulannya dikunjungi tak kurang dari 10 ribu wisatawan. Para pengunjung pun datang ke tempat ini bukan hanya karena keberadaan monyet-monyet. Tapi juga karena Monkey Forest Ubud ini dikenal sebagai salah satu tempat suci oleh masyarakat Hindu yang ada di Ubud.
Terdapat sekitar empat kelompok monyet yang berdomisili di Hutan Monyet Ubud ini. Monyet yang tinggal di sini termasuk adalah monyet ekor panjang yang mempunyai nama latin Macaca fascicularis. Tak hanya itu, Hutan Monyet Ubud ini juga merupakan rumah untuk 115 spesies pohon.
Objek wisata Monkey Forest mempunyai luas areal sektar 10 hektar yang terletak di Desa Padangtegal.
Lokasi tepatnya bisa di lihat di bawah :
Monkey Forest Ubud ini juga dikenal dengan nama Mandala Wisata Wenara Wana. Seperti namanya, tempat ini merupakan habitat yang secara khusus dibuat untuk tempat tinggal para monyet. Bahkan total terdapat sebanyak 340 ekor monyet yang tinggal di hutan ini.
Monkey Forest Ubud ini tak hanya didirikan untuk sarana konservasi para monyet dan pepohonan yang ada di sana. Di sini juga terdapat pura yang disebut dengan nama Candi Pura Dalem Agung Padangtegal atau disebut juga Sacred Monkey Forest Sanctuary. Masyarakat setempat pun kerap melangsungkan upacara khusus di pura yang dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada para hewan, disebut dengan nama Tumpek Kandang dan Tumpek Unduh.
Seperti halnya tempat wisata di Bali lainnya, para traveler yang ingin berkunjung ke Monkey Forest Ubud diharuskan untuk membayar tiket masuk. Per 1 Januari 2016, para pengunjung yang sudah dewasa berusia lebih dari 12 tahun dikenakan tiket masuk sebesar 40 ribu rupiah per orang. Sementara untuk anak-anak, dikenakan biaya masuk sebesar 30 ribu rupiah per orang.
Selama berada di area Monkey Forest Ubud, para pengunjung harus memperhatikan beberapa hal. Terlebih keberadaan monyet di hutan ini sangat dihormati oleh masyarakat sekitar. Jangan sampai pengunjung melakukan tingkah yang dianggap tidak menghormati para monyet.
Selain itu, jangan pula memberikan makanan kepada para monyet berupa kacang, biskuit roti ataupun snack yang biasa dimakan oleh manusia. Hal ini dilakukan sebagai langkah preventif untuk menjaga kesehatan mereka. Lain halnya kalau Anda memberi makan mereka berupa pisang. Selain itu, para pengunjung juga harus memelihara kebersihan tempat ini. Jangan membuang sampah sembarangan.
Monkey Forest Ubud ini tak hanya didirikan untuk sarana konservasi para monyet dan pepohonan yang ada di sana. Di sini juga terdapat pura yang disebut dengan nama Candi Pura Dalem Agung Padangtegal atau disebut juga Sacred Monkey Forest Sanctuary. Masyarakat setempat pun kerap melangsungkan upacara khusus di pura yang dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada para hewan, disebut dengan nama Tumpek Kandang dan Tumpek Unduh.
Seperti halnya tempat wisata di Bali lainnya, para traveler yang ingin berkunjung ke Monkey Forest Ubud diharuskan untuk membayar tiket masuk. Per 1 Januari 2016, para pengunjung yang sudah dewasa berusia lebih dari 12 tahun dikenakan tiket masuk sebesar 40 ribu rupiah per orang. Sementara untuk anak-anak, dikenakan biaya masuk sebesar 30 ribu rupiah per orang.
Selama berada di area Monkey Forest Ubud, para pengunjung harus memperhatikan beberapa hal. Terlebih keberadaan monyet di hutan ini sangat dihormati oleh masyarakat sekitar. Jangan sampai pengunjung melakukan tingkah yang dianggap tidak menghormati para monyet.
Selain itu, jangan pula memberikan makanan kepada para monyet berupa kacang, biskuit roti ataupun snack yang biasa dimakan oleh manusia. Hal ini dilakukan sebagai langkah preventif untuk menjaga kesehatan mereka. Lain halnya kalau Anda memberi makan mereka berupa pisang. Selain itu, para pengunjung juga harus memelihara kebersihan tempat ini. Jangan membuang sampah sembarangan.
Kembaran
BalasHapusMirip
HapusMantap
BalasHapusWenak
HapusWow
BalasHapusTerimakasih informasinya bro🙏
BalasHapusSama-sama
HapusWoow
BalasHapusThank you
HapusGood
BalasHapusHmm
BalasHapusMantap min
BalasHapusThank you
HapusGood
BalasHapusThank you
Hapusnice
BalasHapusThank you
Hapusgood view! tq~
BalasHapusThanks
HapusNicee
BalasHapusInfonya bagus bro
BalasHapusThanks
HapusNicee
BalasHapusMantap
BalasHapusThanks
Hapusmantap kak
BalasHapusThanks
Hapusmantep
BalasHapusThanks
HapusMantap
BalasHapusThanks
BalasHapusItu sodaranya min? :v
BalasHapusTau aja kak
HapusKok agk mirip min
BalasHapusSodaraan kak
HapusTemennya Mimin disana kan?
BalasHapusTemen kakak juga disana
HapusWihhh
BalasHapusWahh
HapusWiih
BalasHapusWahh
Hapus